3 Hadits dan Sunnah 4. Struktur Hadits: Sanad, Matan dan Mukharij 5. Sebutan bagi "Ahli Hadits" B. KEDUDUKAN HADITS 1. Dalil Kehujjahan Hadits 2. Fungsi Hadits terhadap al-Qur`รขn 3. Hadits Nabawi dan Hadits Qudsi 4. Karakteristik hadits Qudsi C. SEJARAH HADITS Masa Pra Kodifikasi (Qabl Tadwin) Masa Kodifikasi ('Ashr at-Tadwin) D. METODE matandan mukharrij pengertian sanad isnad. Memahami Istilah Sanad dan Isnad dalam Hadits. Desember 17, 2021. Mari Donasi. Donasi di Rumahinfaq, Transfaran dan Profesional Berbasis Dakwah. PPM Yayasan Rumah infaq adalah sebuah lembaga menghimpun dan mendayagunakan dana Infaq, Zakat , shadaqah , wakaf dan dana social individu mapun Tapiseiring berjalannya waktu, dan akibat kemajuan teknologi yang semakin canggih, gaya pacaran semacam itu sudah jarang sekali kita temukan, semisal surat-munyurat dari seseorang ke pacarnya. Kemajuan teknologi memang berpengaruh besar terhadap perubahan jaman, termasuk perubahan gaya pacaran anak muda jaman sekarang. pendapatkedua: mayoritas ulama berkata : penerima gadai tidak pendapat menfaat atas sesuatu para ulama berkata : hadits yang membedakan qiyas dari dua macam yaitu. 1.memperbolehkan mengendarai (kendaraan) dan minum (minuman) orang lain tampa izinnya. 2. menanggungnya dengan pemberian yang sesuai dengan harga barang itu. UUaf6. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-qurโ€™an adalah petunjuk kehidupan semua umat islam. Tidak hanya al-qurโ€™an saja tetapi umat muslim juga memerlukan penjelasan dalam menerapkan kebaikan di dunia dan diakhirat terutama dari perilaku baik Nabi Muhammad SAW yang merima wahyu. Penjelasan-penjelasannya bisa dari perbuatan dan pengucapannya yang akan diriwayatkan dan dibukukan, yaitu keilmuan islam yang disebut dengan hadis. Dengan demikian hadis ini menepati posisi kedua setelah Al-qurโ€™an. Hadis ini memang berbeda dari al-qurโ€™an. Semua ayat-ayat Al-qurโ€™an diturunkan secara mutawatir, tetapi pada hadis diriwayatkan dari perbuatan dan pengucapan maupun pernyataan atau pengakuan dari Nabi, Sahabat Nabi dan hadis juga membutuhkan penelitian dengan cara mengetahui struktur hadis yaitu matan, sanad, dan mukharrij rawi, tiga unsur tersebut itulah terpenting dalam sebuah hadis Nabi. Untuk itu dalam pembahasan makalah ini kami akam menyajiakan bahan diskusi kami yang berjudul Struktur Hadis Sanad, Matan dan Mukharrij Rawi. Kami akan memaparakan pengertian dari Sanad, Matan, dan Mukharrij beserta contohnya. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari Sanad dan berikan contohnya? 2. Apa pengertian dari matan dan berikan contohnya? 3. Apa pengertian dari mukharrij rawi dan berikan contonya? C. Tujuan Penulisan 1. Agar dapat mengetahui pengertian dari sanad dan contohnya. 2. Dapat memahami pengertian dari matan dan contohnya. 3. Dapat memahami pengertian dari mukharrij dan contonya. BAB II PEMBAHASAN A. SANAD 1. Pengertian Sanad Sanad menurut bahasa artinya โ€œSandaranโ€, atau sesuatu yang dijadikan sebagai sandaran. Maksudnya adalah jalan yang bersambung sampai kepada matan, rawi-rawi yang meriwayatkan matan hadis dan menyampaikannya. Sanad dimulai dari rawi yang awal sebelum pencatat hadis dan berakhir pada ran sebelum Rasulullah SAW yaitu Sahabat. Dikatakan demikian, karena suatu hadis bersandar kepadanya. Sedangkan pengertian sanad menurut istilah ilmu hadis, banyak ulama yang mengemukakan, diantaranya adalah a. As-suyuti dalam bukunya Tadrib ar Rawi, hal 41, menulis ุงูŽ ู„ุฅูุฎู’ุจูŽุงุฑูุนูŽู†ู’ ุทูŽุฑููŠู’ู‚ู ุงู„ู’ู…ูŽุชูŽู†ู โ€œBerita tentang jalan matanโ€. b. Mammud at Tahhan, mengemukakan sanad adalah ุณูู„ู’ุณูู„ูŽุฉู ุงู„ุฑู‘ูุฌูŽุง ู„ูŽ ุงู„ู’ู…ููˆู’ุตูู„ูŽุฉู ุงูู„ูŠูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุชูŽู†ู โ€œSilsilah para perawi hadis yang menghubungkan sampai kepada matan hadisโ€.[1] Di dalam bidang ilmu hadis sanad itu merupakan salah satu neraca yang menimbang shahi atau dhaifnya suatu hadis. Tidak sembarangan orang bisa meriwayatkan suatu hadis, hanya orang-orang tertentu saja itupun harus memenuhi syarat-syarat agar dapat meriwayatkan suatu hadis yaitu diantaranya Para membawa hadis harus lah adil, taqwa, tidak fasid, menjaga kehormatan diri, dan mempunyai daya ingat yang tinggi. Sanadnya bersambung dari suatu periwat kepada periwayat lain sampai kepada sumber berita pertama maka sanadnya dinilai shahih. Tetapi apa bila dari salah satu persyartan tersebut orang itu fasid maka hadis itu disebut dhaif palsu. 2. Contoh Sanad ุญูŽุฏู‘ูŽุซู‘ู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏูุจู’ู†ู ุงู„ู’ู…ูุซูŽู†ู‘ูŽู‰ ู‚ูŽุงู„ูŽุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏูุงู„ู’ูˆูŽู‡ู‘ูŽุง ุจู ุงู„ุซู‘ูŽู‚ูŽููู‰ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุฃูŽูŠู‘ููˆู’ุจู ุนูŽู†ู’ุก ุฃูŽุจููŠ ู‚ูู„ูŽ ุจูŽุฉูŽ ุนูŽู†ู’ ุงูŽู†ู‘ูŽุณู’ ุงู„ู†ูŽุจู‘ูู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ู‚ูŽุงู„ุถ ุซูŽู„ุงูŽ ุซูŒ ู…ูŽู†ู’ ูƒูู†ู‘ูŽ ูููŠู‡ููˆูŽุฌูŽุฏูŽุญูŽู„ุงูŽ ูˆูŽุฉูŽุงู„ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ ูˆุฑุณูˆ ู„ูู‡ู ุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูู…ู‘ูŽุงุณููˆูŽุงู‡ู‹ู…ูŽุง,ูˆูŽุงูŽู†ู’ ูŠูุญูุจู‘ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุฃูŽู„ุงูŽ ูŠูุญูุจู‘ูู‡ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู, ูˆูุฃูŽู†ู’ ูŠููƒู’ุฑูู‡ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุนููˆู’ุฏูŽููู‰ ุงู„ูƒููู’ุฑููƒูŽู…ูŽุง ูŠูŽูƒู’ุฑูŽู‡ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ู’ุฐูููŽ ููู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุง ุฑู ุฑูˆุงู‡ุงู„ุจุฎุงุฑู‰ โ€œTelah memberitahu kepadaku Muhammad Ibn al-Mutsana, ia berkata Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi mengabarkan kepadaku, ia berkata Telah bercerita kepadaku Ayyub atas pemberitaan Abi Qilabah dari Anas dari Nabi SAW sabdanya Tiga perkara, yang barang siapa mengamalkannya niscaya memperoleh kelezatan iman, yaitu 1 Allah dan Rasul-Nya hendaknya dicintai daripada selainnya, 2 Kecintaan kepada seseorang, tidak lain karena Allah semata-mata, 3 Keengganan kembali kepada kekufuran, seperti keinginannya dicampakkan keneraka. HR. Bukhari.[2] Dari hadis diatas dapat dijelaskan 1. Matan hadinya dimulai dengan kata-kata tsalatsun sampai dengan an yuqdzafa finnar. 2. Hadis diatas diterima Imam Bukhari melalui sanad-sanad. a. Muhammad Ibn Al-Mutsanna Sanad pertama b. Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi Sanad kedua c. Ayyub Sanad ketiga d. Abi Qilabah Sanad keempat e. Anas Ra Sanat kelima, hingga sampai kepada Nabi SAW. Dalam hal ini dapat pula dikatakan bahwa sabda Nabi SAW diatas disampaikan oleh a. Anas Ra Sebagai Rawi pertama b. Abu Qilabah Rawi kedua c. Ayyub Rawi ketiga d. Ats-tsaqafi Rawi keempat e. Muhammad Ibnu Mutsanna Rawi kelima f. Hingga sampai Imam Bukhari sebagai rawi terakhir. Sehinnga Imam Bukhari merupakan sanad pertama dan rawi terakhir bagi kita.[3] B. MATAN 1. Pengertian Matan Kata โ€œMatanโ€ atau โ€œal-matnโ€ menurut bahasa berarti ma irtafaโ€™a min al-ardhi tanah yang meninggi. Sedangkan menurut istilah adalah a. Menurut muhammad at-Thahan ู…ูŽุงูŠูŽู†ู’ุชูŽู‡ูู‰ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุณู‘ูŽู†ูŽุฐูู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ูƒูŽู„ุงูŽู…ู โ€œSuatu kalimat tempat berakhirnya sanadโ€. b. Atau dengan redaksi lain menurut Ajjaj al-khatib ุงูŽู„ู’ูุงุธู ุงู„ุญูŽุฏููŠู’ุซ ุงูŽู„ู‘ูŽุชูู‰ ุชูŽุชูŽู‚ูŽูˆู‘ูŽู…ูุจูู‡ูŽุงู…ูŽุนูŽุงู†ููŠู’ู‡ู โ€œLafaz-lafaz hadis yang didalamnya mengandung makna-makna tertentuโ€. Dari semua pengertian diatas menunjukkan, bahwa yang dimaksud dengan matan adalah materi atau lafaz hadis itu sendiri. Posisi matan dalam sebuah hadis amatlah penting karena dari matan tersebutlah adanya berita dari Nabi atau berita dari Sahabat Nabi tentang Nabi baik itu tentang syariat ataupun lainnya.[4] 2. Contoh Matan ูƒู†ุง ู†ุตู„ู‰ ู…ุน ุฑุณูˆุงู„ู„ู‡ ุตู„ุนู… ููŠ ุดุฏุฉุงูƒุญุฑ,ูุฅุฐุงู„ู… ูŠุณุชุทุน ุฃุญุฐู†ุงุฃู† ูŠู…ูƒู† ุฌุจู‡ุชู‡ ู…ู† ุงู„ุฃุฑุถ ูุจุณุทุซูˆ ุจู‡ ูุณุฌุฏุนู„ูŠู‡ โ€œKami shalat bersama-sama Rasulullah SAW pada waktu udara sangt panas. Apabila salah seorang dari kami tak sanggup menekankan dahinya diatas tanah, maka ia bentangkan pakaiannya lantas sujud diatasnyaโ€.[5] Dari penjelasan hadis diatas dapat disimpulkan bahwa matan adalah tempat suatu berita atau materi baikm itu ucapan Nabi maupun Sahabat Nabi. C. Mukharrij Rawi 1. Pengertian Mukharrij rawi Mukharrij artinya yang mengeluarkan. Tiap-tiap orang yang mengeluarkan atau mencatat hadis. Mukharrij yaitu orang yang telah menukil atau mencatat sesuatu hadis pada kitabnya. Didalam Suatu hadis biasanya disebutkan pada bagian terakhir nama dari orang yang telah mengeluarkan hadis tersebut.[6] 2. Contoh Mukhariij Pada hadis yang pertama di contoh sanad yang disebut dengan mukharrij pada nama bagian yang terakhir yaitu HR. Bukhari. Adapun contoh lain yaitu Ibnu Malik, Mutafaโ€™ Alaih, HR Abu Daud dan Majah, HR Tirmidzi dan lain-lain. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sanad adalah sandaran suatu hadis. Jalannya sanad bersambung sampai kepada matan, rawi-rawi, dari rawi yang pertama sampai kepada rawi yang terakhir yaitu Sahabat Nabi. Matan adalah materi atau lafaz hadis yang mengandung makna. Posisi matan dalam hadis sangatlah penting karena dari matan tersebutlah adanya berita Nabi atau berita dari Sahabat Nabi tentang Nabi, baik itu tentang syariat ataupun lainnya. Mukhrrij adalah orang yang mengeluarkan suatu hadis. Biasanya disebutkan pada bagian yang terakhir suatu hadis. DAFTAR PUSTAKA Solahudin Agus dan Suyadi Agus. 2008. Ulumul Hadis. Bandung Pustaka Setia. Tzzan Ahmad dan Nur Saifudin. 2011. Ulumul Hadis. Bandung Buahbatu. Suparta Munzier. 2013. Ilmu Hadis. Jakarta Rajawali Press. [1] Agus Solahudin, dan Agus Suyadi, Ulumul Hadis Pustaka Setia, 2008 hlm. 89 [2] Agus Solahudin, dan Agus Suyadi, Ulumul Hadis Pustaka Setia, 2008 [3] Munzier Saputra, Ilmu Hadis Rajawali Press, 2013 [4] Munzier Saputra, Ilmu Hadis Rajawali Press, 2013 [5] Ahmad Tzzan, dan Saifudin Nur, Ulumul Hadis Buahbatu, 2011 [6] Munzier Saputra, Ilmu Hadis Rajawali Press, 2013 Secara umum, sebuah riwayat dapat dikatakan sebagai hadits manakala ia melengkapi setidaknya lima unsur penting berikut, yaitu rawi, sanad, mukharrij, shiyaghul adaโ€™ dan matan hadits. Rawi adalah informan yang menyampaikan hadits dari Nabi Muhammad SAW yang terdiri atas sahabat, tabiin, tabit tabiin, dan adalah silsilah atau kumpulan rawi dari sahabat hingga orang terakhir yang meriwayatkannya. Mukharrij adalah rawi terakhir yang menuliskan riwayat yang ia dapat dalam sebuah catatan/karya adaโ€™ adalah redaksi yang dipakai oleh seorang rawi dalam meriwayatkan sebuah hadits. Sedangkan matan adalah redaksi dari riwayat yang disampaikan oleh masing-masing rawi. Kelima unsur tersebut pada tahapan selanjutnya mempunyai kajian-kajian khusus yang nantinya akan mempengaruhi kualitas dari riwayat itu memudahkan pembaca, istilah-istilah tersebut bisa dilihat pada contoh hadits riwayat Imam Al-Bukhari berikut iniุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ู…ูุณูŽุฏู‘ูŽุฏูŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ูŠูŽุญู’ูŠูŽู‰ ุนูŽู†ู’ ุดูุนู’ุจูŽุฉูŽ ุนูŽู†ู’ ู‚ูŽุชูŽุงุฏูŽุฉูŽ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู†ูŽุณู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุนูŽู†ู’ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุญูุณูŽูŠู’ู†ู ุงู„ู’ู…ูุนูŽู„ู‘ูู…ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ู‚ูŽุชูŽุงุฏูŽุฉู ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู†ูŽุณู ุนูŽู†ู’ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽุง ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุญูุจู‘ูŽ ู„ูุฃูŽุฎููŠู‡ู ู…ูŽุง ูŠูุญูุจู‘ู โ€œImam Al-Bukhari berkata, Musaddad telah bercerita kepada kami, ia berkata, Yahya telah bercerita kepada kami, dari Syuโ€™bah, dari Qatadah, dari Anas RA, dari Nabi Muhammad SAW.โ€™ Dari Husain Al-Muโ€™allim, ia berkata, Qatadah telah bercerita kepada kami, dari Anas, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, Tidak sempurna iman salah seorang kalian sehingga ia mencintai saudaranya sama seperti ia mencintai dirinya sendiri.โ€™โ€™โ€Nama-nama seperti Musaddad, Yahya, Syuโ€™bah, Qatadah, Husain Al-Muโ€™allim, dan Anas disebut dengan rawi atau informan silsilah atau rangkaian nama-nama rawi dari Musaddad hingga kepada Anas bin Malik disebut dengan sanad. Sanad inilah nantinya yang akan menentukan kualitas dari hadits ini apakah sahih, hasan, atau Al-Bukhari dalam hadits ini berstatus sebagai mukharrij atau rawi terakhir yang membukukan hadits ini dalam kitabnya sendiri yaitu Kitab Shahihul Bukhari. Nama-nama lain yang juga berstatus sebagai mukharrij dalam dunia hadits adalah Imam Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Anl-Nasaโ€™i, Ibnu Majah, dan imam-imam ahli hadits yang masuk kategori shiyaghul adaโ€™ dalam hadits di atas adalah lafadz-lafadz seperti haddatsana, an, qala, dan lain-lain. Redaksi-redaksi ini nantinya akan mempengaruhi kualitas sebuah sanad, khususnya dalam hal apakah sanad tersebut bersambung sampai kepada Nabi atau hadits pada hadits di atas adalah redaksi, โ€œTidak sempurna iman salah seorang kalian sehingga ia mencintai saudaranya sama seperti dia mencintai dirinya sendiri.โ€ Redaksi inilah yang nantinya akan diamalkan sebagai hadits Nabi, tentunya setelah menganalisa kualitas sanad-nya apakah berstatus sahih, hasan atau dhaif. Wallahu alam. Yunal Isra 100% found this document useful 1 vote2K views11 pagesOriginal Titlestruktur-hadisCopyrightยฉ Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote2K views11 pagesStruktur HadisOriginal Titlestruktur-hadisJump to Page You are on page 1of 11 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Dalam ilmu hadits, kita perlu mengetahui beberapa istilah yang kerap digunakan oleh para ulama' ahli hadits. Istilah-istilah itu juga menjadi bagian dari pada hadits itu sendiri, yang di antaranya adalah sanad, matan, rawi musnid, musnad, dan merupakan pengetahuan dasar tentang ilmu hadits, tentunya saja sangat penting untuk diketahui. Misalnya ketika kita mengkaji sebuah hadits, entah guru atau teman menyebut salah satu atau beberapa istilah tersebut, maka kita pun bisa memahami beberapa istilah yang menjadi bagian-bagian dari hadits, maka berikut ini ulasan pengertian secara singkatnya Secara bahasa sanad berarti sandaran, sedangkan menurut istilah adalah sebagai berikut ุงู„ุณู‘ูŽู†ูŽุฏู ู‡ููˆูŽ ุงู„ุทู‘ูŽุฑููŠู’ู‚ู ุงู„ู’ู…ูŽูˆูŽุตู‘ูู„ู ุงูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุชู’ู†ู "Sanad adalah jalan yang menghubungkan pada matan hadits".Untuk lebih memudahkan pemahaman, sanad bisa kita artikan sebagai rantai yang di dalamnya berisi para periwayat hadits para rawi yang menghubungkan pada matan hadits isi hadits, yang sambung dari Nabi Muhammad IsnadPengertian isnad adalah sebagai berikut ุงู„ู’ุงูุณู’ู†ูŽุงุฏู ู‡ููˆูŽ ุฑูŽูู’ุนู ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠู’ุซู ุงูู„ูŽู‰ ู‚ูŽุงุฆูู„ูู‡ู "Isnad adalah mengangkat meriwayatkan hadits pada orang yang mengatakannya dari Nabi Muhammad SAW". ูˆูŽู‚ููŠู’ู„ูŽ ุงู†ู‘ูŽู‡ู ุจูู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ุงู„ุณู‘ูŽู†ูŽุฏู "Ada yang berpendapat bahwa isnad memiliki makna yang sama dengan sanad".3. MusnadPengertian musnad adalah sebagai berikut ุงู„ู’ู…ูุณู’ู†ูŽุฏู ูŠูุทู’ู„ูŽู‚ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูƒูุชูŽุงุจู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ุฌูŽู…ูŽุนูŽ ูููŠู’ู‡ู ู…ูŽุง ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ูˆูŽุงุญูุฏูŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ุงูŽูˆู’ ุงูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ูƒูŽู…ูุณู’ู†ูŽุฏู ุงู„ู’ุงูู…ูŽุงู…ู ุงูŽุญู’ู…ูŽุฏูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู "Musnad dimutlakkan disamakan berdasarkan kitab yang mana di dalamnya terkumpul hadits yang diriwayatkan oleh satu orang sahabat atau lebih, seperti musnad Imam Ahmad bin Hambali ra.".Ada pula yang berpendapat bahwa musnad disamakan juga dengan sanad. Ada pula yang mengatakan bahwa musnad adalah satu macam dari beberapa macam hadist yang sambung kepada Nabi Muhammad MatanPengertian matan adalah sebagai berikut ุงู„ู’ู…ูŽุชู’ู†ู ู‡ููˆูŽ ู…ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุชูŽู‡ูู‰ ุงูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุบูŽุงูŠูŽุฉู ุงู„ุณู‘ูŽู†ูŽุฏู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ูƒูŽู„ูŽุงู…ู "Matan adalah kalam atau perkataan yang diover oleh sanad yang terakhir".Untuk memudahkan pengertian, matan bisa diartikan sebagai isi atau lafadz hadist itu MusnidPengertian musnid adalah ุงู„ู’ู…ูุณู’ู†ูุฏู ู‡ููˆูŽ ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุฑู’ูˆูู‰ ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠู’ุซูŽ ุจูุงูุณู’ู†ูŽุงุฏูู‡ู ุณูŽูˆูŽุงุกูŒ ูƒูŽุงู†ูŽ ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ู ุนูู„ู’ู…ูŒ ุจูู‡ู ุงูŽูˆู’ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู„ูŽู‡ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ู…ูุฌูŽุฑู‘ูŽุฏู ุฑููˆูŽุงูŠูŽุชูู‡ู "Musnid adalah orang yang meriwayatkan hadist dengan menyebutkan sanadnya, baik dia mengetahui hadits itu atau tidak mengetahui kecuali hanya sekedar meriwayatkannya"6. MukhrijPengertian mukhrij adalah ุงู„ู’ู…ูุฎู’ุฑูุฌู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ูŠูŽุดู’ุชูŽุบูู„ู ุจูุฌูŽู…ู’ุนู ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠู’ุซู "Mukhrij adalah seseorang yang tersibukkan mengumpulkan hadits"Dari definisi tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa mukrij adalah orang yang menyusun hadits dalam sebuah kitab yang disertai dengan sanad dan redaksinya, seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Turmudzi, Imam Nasa'i, dan MukharrijMukharrij adalah orang yang meriwayatkan hadits dengan menyandarkan pada para perawi yang mukhrij. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa mukharrij memiliki pengertian sama dengan makna lebih jelasnya Perbedaan Rawahu, Akhrajahu, Kharrajahu, dan Rawi atau PerawiPengertian rawi di sini bisa bermakna 2 macam Makna Pertama, misalnya di dalam sanad biasanya terkutib kalimat ุฑููˆููŠูŽ ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ู…ูŽุณู’ุนููˆู’ุฏูุŒ ุฑููˆููŠูŽ ุนูŽู†ู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽุŒ ุฑููˆููŠูŽ ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ Diriwayatkan dari Sahabat Ibnu Mas'ud, diriwayatkan dari Siti Aisyah, diriwayatkan dari Sahabat Ibnu Umar, dan lain-lainnya, maka rawi atau perawi di sini bermakna setiap orang yang membawa matan hadits yang ada di dalam juga halnya jika disandarkan pada maqolah yang bukan merupakan hadits, baik berupa maqolah para waliyullah dan para ulama', misalnya dengan kalimat ุฑููˆููŠูŽ ุนูŽู†ู ููุถูŽูŠู’ู„ู ุงุจู’ู†ู ุนูŽูŠูŽุงุถูุŒ ุฑููˆููŠูŽ ุนูŽู†ู’ ุญูŽุณูŽู†ู ุงู„ู’ุจูŽุตู’ุฑูู‰ุŒ ุฑููˆููŠูŽ ุนูŽู†ู’ ุงูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ุงุจู’ู†ู ุงูŽุฏู’ู‡ูŽู…ูŽ Diriwayatkan dari Fudlail bin Iyadl, diriwayatkan adri Syekh Hasan Al-Bashri, diriwayatkan dari Ibrahim bin Adham, dan lain sebagainya, maka rawi tersebut juga bermakna orang yang membawa kalimat Kedua, misalnya setiap hadist sering kali diakhiri kalimat ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒุŒ ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ู’ุจูุฎูŽุงุฑูู‰ุŒ ุงูŽุฎู’ุฑูŽุฌูŽู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒุŒ ุงูŽุฎู’ุฑูŽุฌูŽู‡ู ุงู„ู’ุจูุฎูŽุงุฑูู‰ Hadits riwayat Imam Muslim, hadist riwayat Imam Bukhari atau hadits dikeluarkan Imam Muslim, hadits dikeluarkan Imam Bukhari, dan lain kita cermati, sering kali hadist diakhiri kalimat "rawahu" atau "akhrajahu", meskipun kalimat "rawahu" lebih umum daripada "akhrajahu", namun setiap orang yang meriwayatkan dan mengeluarkan hadits tersebut pasti orang-orang mulia yang telah menyusun kitab-kitab hadits. Jadi, makna kedua ini, rawi atau perawi memiliki makna sama dengan mukhrij poin ke 6 di atas.Contoh Perbedaan Sanad, Matan, dan RawiAdapun untuk memudahkan pemahaman tentang ketiganya, maka di sini ada sebuah contoh, misalnya pada salah satu sabda Rasulullah SAW ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏู ุจู’ู†ู ุญูู…ูŽูŠู’ุฏู ุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุฒู‘ูŽุงู‚ู ุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ูŽุง ู…ูŽุนู’ู…ูŽุฑูŒ ุนูŽู†ู’ ุซูŽุงุจูุชู ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู†ูŽุณู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู„ูŽุง ุชูŽู‚ููˆู…ู ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽุญูŽุฏู ูŠูŽู‚ููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู - ุฑูŽูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… "Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah mengabarkan kepada kami [Abdur Razzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik] dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Kiamat tidak akan terjadi pada seseorang yang masih mengucapkan, "Allah", "Allah"" [HR. Muslim].Sanadnya adalah ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏู ุจู’ู†ู ุญูู…ูŽูŠู’ุฏู ุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุฒู‘ูŽุงู‚ู ุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ูŽุง ู…ูŽุนู’ู…ูŽุฑูŒ ุนูŽู†ู’ ุซูŽุงุจูุชู ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู†ูŽุณูMatannya adalah ู„ูŽุง ุชูŽู‚ููˆู…ู ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽุญูŽุฏู ูŠูŽู‚ููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูRawi atau mukhrijnya adalah Imam muslim ุฑูŽูˆุงู‡ ู…ุณู„ู…Namun, jika dilihat definisi pertama rawi, maka Abdu bin Hamid, Abdur Razzaq, Ma'mar, Tsabit, dan Anas bin Malik juga termasuk perawi masing-masing dari jalan sanad. Ditulis OlehAhmad Bukhari MuslimA. Sanad1. Pengertian Sanad menurut bahasa artinya sandaran atau sesuatu yang dijadikan sebagai sandaran, dikatakan demikian karena suatu hadis bersandar kepadanya . Sedangkan pengertian sanad menurut istilah ilmu hadis, banyak ulama yang mengemukakannya, diantaranya ialah- As Suyuti dalam bukunya Tadrib ar Rawi, hal 41 , menulisุงู„ุงูุฎู’ุจูŽุงุฑู ุนูŽู†ู’ ุทูŽุฑููŠู’ู‚ู ุงู„ู’ู…ูŽุชูŽู†ูโ€œBerita tentang jalan matanโ€- Mahmud at Tahhan, mengemukakan sanad adalah ุณูู„ู’ุณูู„ูŽุฉู ุงู„ุฑู‘ูุฌูŽุงู„ู ุงู„ู’ู…ููˆู’ุตูู„ูŽุฉู ุงูู„ู‰ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุชู’ู†ูโ€œMata rantai para perawi hadis yang menghubungkan sampai kepada matan hadis.โ€Dalam bidang ilmu hadis sanad itu merupakan salah satu neraca yang menimbang shahih atau dhaifnya suatu hadis. Jika para pembawa hadis tersebut orang-orang yang cakap dan cukup persyaratan, yakni adil, taqwa, tidak fasik, menjaga kehormatan diri, dan mempunyai daya ingat yang kuat, sanadnya bersambung dari satu periwayat kepada periwayat lain sampai kepada sumber berita pertama, maka hadisnya dinilai shahih. Begitupun sebaliknya, andaikan salah seorang dalam sanad ada yang fasik atau yang tertuduh dusta atau setiap para pembawa berita dalam mata rantai sanad tidak bertemu langsung muttashil, maka hadis tersebut dhaif sehingga tidak bisa dijadikan Contoh Sanadุญุฏุซู†ุง ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจู† ูŠูˆุณู ู‚ุง ู„ ุฃุฎุจุฑู†ุง ู…ุงู„ูƒ ุนู† ุงุจู† ุดู‡ุงุจ ุนู† ู…ุญู…ุฏ ุจู† ุฌุจูŠุฑ ุจู† ู…ุทุนู… ุนู† ุฃุจูŠู‡ ู‚ุงู„ ุณู…ุนุช ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ู‚ุฑุฃ ูู‰ ุงู„ู…ุบุฑุจ ุงู„ุทูˆุฑ. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠArtinyaโ€œmemberitakan kepada kami Abdullah bin Yusuf ia berkata; memberitakan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Muhammad bin Jubair bin Muthโ€™im dari ayahnya berkata โ€œaku mendengar Rasulallah SAW membaca surah Ath-Thur pada salat maghrib.โ€ HR. Al-BukhoriDari contoh hadis di atas jika diteliti, maka yang dimaksud dengan sanad adalah dimulai dari haddatsana Abdullah bin Yusuf hingga pada lafadz An biihi qaala, yang menyambungkan kepada Rasulullah SAW. Agar lebih jelas berikut ini diterangkan dalam bentuk denah periwayatan hadits di atas .B. Matan1. PengertianKata matan menurut bahasa berarti ู…ุง ุงุฑุชูุน ูˆุตู„ุจ ู…ู† ุงู„ุงุฑุถ yang berarti tanah yang tinggi dan keras,namun ada pula yang mengartikan kata matan dengan arti kekerasan, kekuatan, kesangatan. sedangkan arti matan menurut istilah ada banyak pendapat yang dikemukakan para ahli dibidangnya, diantaranya- Menurut Muhammad At Tahhan ู…ุง ูŠู†ุชู‡ู‰ ุงู„ูŠู‡ ุงู„ุณู†ุฏ ู…ู† ุงู„ูƒู„ุงู…โ€œsuatu kalimat tempat berakhirnya sanadโ€- Menurut Ath Thibbi ุงู„ูุงุธ ุงู„ุญุฏูŠุซ ุงู„ุชู‰ ุชุชู‚ูˆู… ุจู‡ุง ู…ุนุงู†ูŠโ€œlafadz hadis yang dengan lafadz itu terbentuk maknaโ€Jadi pada dasarnya sanad itu ialah berupa isi pokok dari sebuah hadis, baik itu berupa perkataan Nabi atau perkataan seorang sahabat tentang Nabi. Posisi matan dalam sebuah hadis amatlah penting karna dari matan hadis tersebutlah adanya berita dari Nabi atau berita dari sahabat tentang Nabi baik itu tentang syariat atau pun yang lainnya,2. Contoh matanุนู† ุฃู… ุงู„ู…ุคู…ู†ูŠู† ุนุง ุฆุดุฉ ุฑุถู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุง ู‚ุงู„ุช ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ , ู…ู† ุฃุญุฏุซ ูู‰ ุฃู…ุฑู†ุง ู‡ุฐุง ู…ุง ู„ูŠุณ ู…ู†ู‡ ูู‡ูˆ ุฑุฏ. ุฑูˆุงู‡ ู…ุชูู‚ ุนู„ูŠู‡โ€œwarta dari Ummu Al Mukminin, Aisyah ra., ujarnya Rasulullah SAW telah bersabda barang siapa yang mengada-ngadakan sesuatu yang bukan termasuk dalam urusan agamaku, maka ia tertolakโ€™. โ€ Hr. Bukhori dan Muslim Dari contoh hadist diatas yang dimaksud dengan matan hadis ialah lafadz yang dimulai dengan ู…ู† ุฃุญุฏุซ hingga lafadz ูู‡ูˆ ุฑุฏ atau dengan kata lain yang dimaksud dengan bagian matan dari contoh hadis di atas ialah lafadz ู…ู† ุฃุญุฏุซ ูู‰ ุฃู…ุฑู†ุง ู‡ุฐุง ู…ุง ู„ูŠุณ ู…ู†ู‡ ูู‡ูˆ ุฑุฏ โ€œbarang siapa yang mengada-ngadakan sesuatu yang bukan termasuk dalam urusan agamaku, maka ia tertolakโ€™.โ€C. MukharrijKata Mukharrij merupakan bentuk Isim Faโ€™il bentuk pelaku dari kata takhrij atau istikhraj dan ikhraj yang dalam bahasa diartikan; menampakkan, mengeluarkan dan menarik. sedangkan menurut istilah mukharrij ialah orang yang mengeluarkan, menyampaikan atau menuliskan kedalam suatu kitab apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang gurunya . Di dalam suatu hadis biasanya disebutkan pada bagian terakhir nama dari orang yang telah mengeluarkan hadis tersebut, semisal mukharrij terakhir yang termaksud dalam Shahih Bukhari atau dalam Sahih Muslim, ialah imam Bukhari atau imam Muslim dan begitu seterusnya. Seperti pada contoh hadis yang pertama, pada bagian paling akhir hadis tersebut disebutkan nama Al-Bukhari ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ yang menunjukkan bahwa beliaulah yang telah mengeluarkan hadis tersebut dan termaktub dalam kitabnya yaitu Shahih Al-Bukhari. Begitu juga dengan contoh hadis kedua yang telah mengeluarkan hadis tersebut ialah Imam Al-Bukhari dan Imam Tabaqat al-RuwwatSecara bahasa kata tabaqat diartikan; kaum yang serupa atau sebaya. Sedangkan menurut istilah tabaqat ialah ;ู‚ูˆู… ุชู‚ุงุฑุจูˆุง ููŠ ุงู„ุณู† ูˆุงู„ุงุณู†ุงุฏ ุฃูˆููŠ ุงู„ุง ุณู†ุงุฏโ€œKaum yang berdekatan atau sebaya dalam usia dan dalam isnad atau dalam isnad sajaโ€Tabaqat adalah kelompok beberapa orang yang hidup dalam satu generasi atau satu masa dan dalam periwayatan atau isnad yang sama atau sama dalam periwayatan Ibnu Hajar Al-Asaqalani, Tabaqat Al Ruwwah sejak masa sahabat sampai pada akhir periwayatan ada 12 tabaqat yaitu sebagai berikuta. Sahabat dengan berbagai Tabiโ€™in senior seperti Saโ€™id bin Al-Musayyabc. Tabiโ€™in pertengahan seperti Al-Hasan dan Ibnu Sirind. Tabiโ€™in dekat pertengahan seperti Az-Zuhri dan Qatadahe. Tabiโ€™in yunior seperti Al-Aโ€™masyf. Tabiโ€™in yunior tetapi tidak bertemu seorang sahabat seperti Ibnu Juraijg. Tabiโ€™i Tabiโ€™in senior seperti Malik bin Anas dan Sufyan Ats-Tsaurih. Tabiโ€™i Tabiโ€™in pertengahan seperti Ibnu Uyaynah dan Ibnu Ulayyah i. Tabiโ€™i Tabiโ€™in yunior seperti Abu Dawud Ath-Thayalisi dan Asy-Syafiโ€™ij. Murid Tabiโ€™i Tabiโ€™in senior seperti Ahmad bin Hambalk. Murid Tabiโ€™i Tabiโ€™in pertengahan seperti Adz-Dzuhali dan Al-Bukhoril. Murid Tabiโ€™i Tabiโ€™in yunior seperti At-TirmidziDi antara faedah mengetahui tabaqat al-ruwwah ini adalah menghindarkan kesamaan antara dua nama atau beberapa nama yang sama atau hampir sama. Selain itu faedahnya juga yaitu untuk mengetahui ke-muttashil-an atau ke-mursal-an suatu hadis. Sebab suatu hadis tidak dapat ditentukan sebagai hadis muttasil atau mursal, kalau tidak mengetahui apakah tabiโ€™in yang meriwayatkan hadis dari seorang sahabat itu hidup segenerasi atau tidak. untuk memudahkan pemahaman tentang tabaqat al-ruwwah berikut ini akan dipaparkan denah thabaqat al-ruwwah menurut Al-AtsqalaniTABAQAT AL-RUWWAHMENURUT IBNU HAJAR AL-ATSQALANIE. Hadis Ali dan Nazil1. Pengertian Dari segi bahasa Ali ialah bentuk isim faโ€™il dari kata ุงู„ุนู„ูˆ = sesuatu yang tinggi , antonym dari lafadz ุงู„ู†ุฒูˆู„ = rendah dan turun. An-Nazil berasal dari kata An-Nuzul. Tinggi dan rendah dapat berlaku pada suatu tempat atau pada status dan kedudukan. Sedangkan pengertian hadits Ali menurut para ahli hadis ialah; ู…ุง ู‚ู„ ุนุฏุฏ ุฑูˆุงุชู‡ ุงู„ู‰ ุงู„ุฑุณูˆู„ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุจุงู„ู†ุณุจุฉ ู„ุณู†ุฏ ุงุฎุฑโ€œsuatu hadis yang sedikit jumlah para perawinya sampai kepada Rasulallah SAW. Dibandingkan dengan sanad lainโ€Sedangkan pengertian hadis Nazil menurut ahli hadis ialah; ู…ุง ูƒุซุฑ ุนุฏุฏ ุฑูˆุงุชู‡ ุงู„ู‰ ุงู„ุฑุณูˆู„ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุจุงู„ู†ุณุจุฉ ู„ุณู†ุฏ ุงุฎุฑโ€œsuatu hadis yang banyak jumlah para perawinya sampai kepada Rasulallah SAW. Dibandingkan dengan sanad lainโ€Dari pengertian diatas jelaslah bahwa yang dimaksud dengan hadis Ali ialah hadis yang jumlah perawinya lebih sedikit, sedangkan yang dimaksud dengan hadis Nazil ialah hadis yang jumlah periwayatnya lebih banyak. Misalnya sanad suatu hadis mencapai 9 orang sementara sanad hadis lainnya hanya 7 atau 5 orang, tentu yang sanadnya hanya 7 atau 5 itu yang disebut dengan hadis Ali dan hadis yang sanadanya mencapai 9 orang yang disebut dengan hadis Macam-Macam Hadis AliHadis Ali dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut a. Ali mutlak, yaitu hadis yang lebih dekat para perawinya dalam sanad dengan Rasulullah karena lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan sanad lain pada hadis yang sama. Ali mutlak ini yang paling tinggi diantara macam-macam Ali apabila memiliki sanad yang Ali Nisbi, yaitu hadis yang dekat atau sedikit jumlah perawinya dalam sanad dengan sesuatu tertentu1 Dekat dengna salah seorang Imam Dekat dengan salah seorang pengarang kitab induk hadis yang dapat dipedomani. Dalam hal ini ada beberapa macama Muwafaqah, yaitu jika melalui sanad Syaikh guru salah seorang penghimpun hadis kedalam kitab hadis lebih dekat atau lebih sedikit dari pada melalui sanad penghimpun Badal, yaitu jika melalui sanad Syaikhnya Syaikh gurunya guru salah seorang penghimpun kitab hadis lebih dekat atau lebih sedikit dari pada melalui sanad penghimpun Musawah, yaitu adanya persamaan jumlah isnad dari seorang perawi sampai akhir dengan isnad salah seorang penghimpun hadis ke dalam buku Mushafahah, yaitu persamaan jumlah para perawi dalam sanad dari seorang perawi sampai akhir dengan isnad murid salah seorang penghimpun kitab hadis. Dinamakan mushafahah karena pada umumnya kedua belah pihak antara perawi sebuah hadis dengan murid salah seorang penghimpun hadis tersebut berjabat Ali karena sebagian perawi meninggal terlebih dahulu. Terkadang didapatkan dua isnad yang sama jumlah para perawi dalam sanad, tetapi salah satu sanad terdapat sebagian perawi yang meninggal terlebih dahulu maka ia di hukumi Ali karena lebih dahulu mendengar. Misalnya dua orang perawi sama-sama mendengar suuatu hadis dari seorang Syaikh. Tetapi salah satunya telah mendengar sejak 60 tahun yang lalu sementara perawi yang satu lagi telah mendengar sejak 40 tahun yang lalu, jumlah perawi dalam sanad sama. Sanad pertama Ali karena lebih dahulu Macam-Macam NazilHadis Nazil dibagi menjadi beberapa macam yaitu sebagai berikut a. Sanad yang bilangan rawinya banyak sampai kepada Sanad yang bilangan rawinya banyak sampai kepada salah seorang Imam Hadisc. Sanad yang bilangan rawinya banyak sampai kepada satu kitab hadis yang teranggapd. Sanad yang di dalamnya ada rawi yang menerima dari seorang Syaikh yang kemudian meninggal, juga dari rawi lain yang menerima dari Syaikh Sanad yang di dalamnya ada rawi yang mendengar dari seorang Syaikh, kemudian belakangan rawi itu menerima dari rawi lain yang juga mendengar dari Syaikh ulama menilai hadis Ali lebih utama dari pada hadis Nazil, karena ia lebih jauh dari kemungkinan-kemungkinan cacat. Tujuan ulama mutaqaddimin mengetahui Isnad Ali yang dekat dengan Rasulullah, karena sangat dimungkinkan sedikit kesalahan dibandingkan yang Contoh Hadisู„ุง ูŠุคู…ู† ุฃุญุฏูƒู… ุญุชู‰ ุฃูƒูˆู† ุฃุญุจ ุฅู„ูŠู‡ ู…ู† ู†ูุณู‡ ูˆูˆุงู„ุฏู‡ ูˆูˆู„ุฏู‡ ูˆุงู„ู†ุงุณ ุฃุฌู…ุนูŠู†F. Riwayah Al-Kabir An Ash-ShaghirYang dimaksud dengan Riwayah al-kabir an ash-shaghir, ialah periwayatan hadis dari seorang rawi yang lebih tua usianya atau lebih banyak ilmunya dari rawi yang lebih rendah usianya atau yang lebih sedikit ilmunya yang diperoleh dari seorang KESIMPULANDalam suatu hadis ada tiga macam yang istilah yaitu sanad Mata rantai para perawi hadis yang menghubungkan sampai kepada matan hadis, matan suatu kalimat tempat berakhirnya sanad, dan isi pokok dari hadis tersebut serta mukharrij orang yang mengeluarkan, menyampaikan atau menuliskan kedalam suatu kitab apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang gurunya. IV. DAFTAR PUSTAKARahman. Fachur. Ikhtisar Mushthalahuโ€™l Hadis. Bandung Totok. Kamus Ilmu Hadis. Jakarta Amzah. 2002Majid Khon. Abdul. Ulumul Hadis. Jakarta Aksara 2009

struktur hadits sanad matan dan mukharrij